Franky Sahilatua sepertinya sudah berfirasat akan berpulang menghadap Tuhan dan meninggalkan orang yang dicintai. Pasalnya sebelum meninggal, Franky sempat meneteskan air mata.
"Kondisinya sempat membaik, dalam artinya responnya bagus, mulai dari mata, tubuh. Tapi kalau respons secara verbal tidak, karena memang tidak sadar sejak dari awal masuk rumah sakit. Bahkan, dia sempat menangis kemarin saat mendengar suara ibunya," ungkap Manajer Pelayanan dan Penunjang Medik RS Medika Permata Hijau Dr Alief Muthiah, di RS Medika Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (20/4/2011).
Sejak dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu 16 April 2011 lalu, kondisi Franky sempat membaik. Namun, pukul 05.00 WIB tadi, kondisi kesadaran pelantun Perahu Retak itu kembali menurun hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir sekira pukul 15.15 WIB.
"Tadi ibunya, istri dan anaknya sudah kita kasih tahu lebih awal dan saya minta didoakan saja. Jadi mereka sudah berkumpul dan mereka sudah bisa menerima kepergian almarhum. Anak, istri dan ibunya ada di sini saat meninggal," paparnya.
Sejak Agustus 2010, Franky menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura karena kanker sumsum tulang belakang. Setelah tujuh bulan berobat, Franky kembali pulang ke Indonesia, Februari 2011.
Tujuh bulan menjalani pengobatan kanker sumsum tulang belakang di Singapura, kondisi Franky Sahilatua membaik. Namun, Franky dihadapkan pada masalah baru berupa kelumpuhan di kaki. Selama di Indonesia, Franky menjalani pengobatan herbal. Cara tradisional itu sempat membuat kondisi Franky membaik. Dia mulai bisa menggerakan kaki.
Kemudian, pada 16 April 2011, Franky kembali dilarikan ke rumah sakit. Oleh keluarga, musisi asal Surabaya itu dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Memburuknya kondisi Franky disebabkan Franky ngotot tetap berkarya dengan merekam empat lagu baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar