REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla terus menuai dukungan publik untuk memimpin PSSI pada melalui Kongres, 20 Mei 3011, karena dinilai paling pas untuk membangun kembali kejayaan persepakbolaan Indonesia. "Bapak JK (maksudnya Jusuf Kalla, Red), merupakan tokoh pekerja keras dan sosok sederhana, tegas memimpin, cepat mengambil keputusan, bisa menerima kritik, serta berdialog dengan semua," kata konsultan manajemen, JO Yanto Hartono, di Jakarta, Jumat.
Dalam suatu diskusi terbatas, Koordinator Nasional Solidaritas Aksi Rekonsiliasi, Restorasi & Solusi (SARRS) ini, berpendapat, sifat kepemimpinan dan sikap latar JK tersebut, merupakan ciri menonjol yang amat dibutuhkan PSSI ke depan. Karena itu, menurut dia, wajar jika publik, termasuk komunitas SARRS memberi dukungan serta berharap banyak kepadanya, demi kejayaan Indonesia di percaturan sepakbola global.
"Penampilan Bapak JK yang sangat sederhana, bahkan di Kelas VIP Pesawat Garuda mengenakan kemeja lengan panjang digulung, lalu hanya memakai sandal, padahal beliau itu orang hebat, merupakan contoh pemimpin sederhana, gila kerja, dengan prestasi luar biasa," katanya.
Hal senada juga diutarakan Jantje Worotitjan, seorang pembina SARRS yang beberapa kali terlibat perjalanan bersama dengan JK dari Manado-Makassar-Jakarta, Kepada JK pada suatu kesempatan bersama di atas pesawat, Yanto Hartono dan Jantje Worotitjan dengan berguyon menawarkan akan membelikan sepatu untuk mantan Wapres tersebut.
"Sekarang kami akan tawarkan bukan sepatu biasa, tetapi sepatu bola kaki, 'made in Indonesia' lagi," ujarnya dalam nada penuh arti. Maksudnya, mereka dan para pencinta bola mengharapkan JK menerima (tak menolak) dukungan publik, agar dirinya berbagi sukses melalui posisi sebagai Ketua Umum PSSI.
"Kami akan menawarkan Bapak jadi Ketua Umum PSSI, meskipun waktu beliau juga banyak didedikasikan untuk kemanusiaan melalui Palang Merah Indonesia (PMI)," ujar Yanto Hartono lagi.
Sementara itu, Jantje Worotitjan mengungkapkan, dari sejumlah persentuhannya dengan JK, dapat disimpulkan, sosok ini lebih mengutamakan kerja dengan hasil nyata, ketimbang berwacana melulu. "Dalam percakapan dengan Bapak JK yang murah senyum, gaya bicara dan cara menjawab khas serta simpatik, selalu tampil lugas, tegas, sederhana, berisi, dengan filosofi dagang yang kental disertai perhitungan rugi laba pas," katanya.
Selain itu, menurut dia, JK juga tergolong pemimpin dengan bicara seadanya, tetapi memberi peluang dan selalu bersasaran yang menguntungkan. "Karena setiap kata yang dikeluarkan Bapak JK punya arah tujuan yang mantap untuk mencapai sasaran pembicaraan. Dan sampai sekarang selalu "positive thinking', sama dan tetap punya prinsip, konsisten, berani, jujur dan bertanggung jawab," ujarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar